Darah adalah
jaringan ikat khusus dimana sel darah tersuspensi dalam cairan ekstra sel.
Darah pada orang dewasa memiliki volume sekitar 5liter yang beredar dalam suatu
system tertutup disebut system sirkulasi. Darah tersusun oleh dua komponen yaitu komponen
berbentuk (eritrosit, leukosit, dan platelet), dan komponen tidak berbentuk
(plasma). Sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah
merupakan unsur berbentuk dalam darah, sedangkan plasma adalah cairan
kekuningan yang di dalamnya terdapat dan/atau terlarut sel, keping darah, zat
organik, dan elektrolit.
2.1.2
Leukosit
Leukosit
(sel darah putih) memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
sel darah merah; malah, dalam seorang dewasa sehat hanya ditemukan 6.500 hingga
10.000 sel darah putih per mm3 darah. Leukosit bermigrasi ke jaringan, untuk
melakukan fungsinya. Sesuai jenis granul dalam sitoplasma dan bentuk intinya,
leukosit terbagi menjadi dua kelompok yaitu granulosit dan agranulosit.
Granulosit
memiliki inti polimorfik dengan 2 atau lebih lobus dan mencakup neutrofil,
eosinofil, dan basophil. Granulosit memiliki
granula spesifik dalam sitoplasmanya. Agranulosit tidak
memiliki granul spesifik, tetapi sel ini mengandung granul azurofilik (lisosom),
dan intinya berbentuk bulat atau berlekuk. Kelompok sel ini meliputi limfosit
dan monosit. Semua leukosit terlibat dalam pertahanan terhadap mikroorganisme,
dan pada perbaikan jaringan yang cedera.
Berikut
adalah jenis leukosit granulosit.
2.1.2.1
Neutrofil
Sebagian
besar populasi sel darah putih terdiri dari neutrofil, sekitar 60% hingga 70%
dari total populasi leukosit. Neutrofil memiliki diameter 9 hingga 12 µm dengan
inti yang berlobul banyak. Neutrofil memiliki granula spesifik, azurofilik, dan
tersier. Granul yang lebih banyak adalah granul spesifik, yang sangat kecil dan
di dekat ambang batas resolusi mikroskop cahaya, dan granul azurofil, yang
merupakan lisosom khusus dengan komponen untuk membunuh bakteri yang ditelan.
Neutrofil memfagositosis dan menghancurkan bakteri dengan menggunakan zat-zat
yang terkandung dalam berbagai granulanya.
2.1.2.2 Eosinofil
Eosinofil
mencakup kurang dari 4% populasi total sel darah putih. Eosinofil memiliki
granula spesifik dan granula azurofilik. Sel ini berukuran kurang lebih sama
dengan neutrofi dan mengandung inti bilobus yang khas. Granula spesifiknya
berbentuk lonjong (panjang 1,0 hingga 1,5 µm, lebar <1,0 µm dan berwarna
merah muda. Granul spesifik eosinofil memiliki banyak inti kristalin pipih yang
mengandung protein basa utama, yaitu faktor yang kaya akan arginin dan
menimbulkna sifat asidofilia yang intens pada granul tersebut. Eosinofil
membantu mengeliminasi kompleks antigen antibodi dan menghancurkan cacing-cacing
parasitic.
2.1.2.3 Basofil
Basofil
mencakup kurang dari 1% populasi total leukosit, dengan diameter 8 hingga 10 µm
(pada sediaan apus) dan memiliki inti berbentuk huruf S, yang seringkali
terselubung oleh granula-granula spesifik yang besar dan banyak dalam
sitoplasmanya. Basofil merupakan sel yang fungsinya mirip dengan sel mast,
walaupun asal usulnya berbeda. Basofil memiliki beberapa reseptor permukaan
pada plasmalemanya, termasuk reseptor imunoglobulin E (IgE) (FcERI).
Basofil memiliki granula spesifik dan
granula azurofilik. Granula spesifik basofil berwarna biru tua. Diameter
granula-granula ini kira-kira 0,5 µm dan seringkali ditemukan pada pinggiran
sel, sehingga dengan mikroskop cahaya akan tampak adanya perimeter di sekitar
basofil yang berkesan kasar yang khas. Granula-granula ini mengandung heparin
dan histamin. Granula azurofilik non-spesifik merupakan lisosom yang mengandung
enzim-enzim yang serupa dengan lisosom neutrophil.
2.1.3 Trombosit
Platelet darah (trombosit) adalah fragmen sel mirip-cakram, dan tak berinti, dengan diameter 2-4 µm. Trombosit berasal dari fragmentasi di ujung prosessus sitoplasma yang terjulur dari sel poliploid raksasa yang disebut megakariosit dalam sumsum tulang. Setiap trombosit memiliki zona perifer yang terpulas ringary yaifu hialomer, dan suatu zona sentral yang mengandung granul gelap yang disebut granulomer. Ultrastruktur granulomer menunjukkan adanya sedikit mitokondria, endapan glikogen, peroksisom, dan tiga tipe granula: granula alpha (a-granules), granula delta (8- granules), and granula lambda (λ-granules) (lisosom).
Granula delta yang
bersifat padat-elektron, berdiameter 250-300 nm, mengandung adenosin difosfat
(ADP), adenosin trifosfat (ATP), dan serotonin yang diambil oleh plasma.
Granula alfa berukuran lebih besar (berdiameter 300-500 nm) dan mengandung
platelet-deriaed growth factor, faktor trombosit 4, dan beberapa protein
spesifik-trombosit lain. Kebanyakan granul azurofilik yang tampak dengan
mikroskop cahaya dalam granulomer trombosit adalah granula alfa. Vesikel kecil
yang berdiameter 175-250 nm terbukti hanya mengandung enzim lisosom dan disebut
granula lambda. Keping darah berfungsi dalam menghentikan perdarahan pada
lapisan endotel pembuluh darah jika terjadi luka.
Komentar
Posting Komentar