Identitas dari Etnis Suku Muna
Etnis memiliki makna sebagai suatu kelompok sosial
masyarakat yang berada dalam sebuah sistem sosial atau sistem kebudayaan.
Kelompok sosial ini memiliki arti dan kedudukan tertentu yang didasarkan pada
faktor keturunan,adat istiadat, agama dan kepercayaan, sistem bahasa dan
sebagainya.
Saya berasal dari Sulawesi Tenggara Kabupaten Muna.
Jadi pada suku Muna memiliki banyak kebudayaan yang
menjadi salah satu tanda bahwa suku Muna termasuk bagian dari Indoneisa.
o Pertama dilihat dari adat
istiadatnya. Salah satu dari adat istiadat Suku Muna ialah Kariya
(pingitan). Kariya merupakan upacara peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa yang ditunjukkan pada penyucian diri manusia, khususnya Wanita dari
suatu tingkat kehidupan masa kanak-kanak ke masa dewasa dan telah siap berumah
tangga. Kariya wajib dilakukan oleh
Wanita yang sudah memasuki usia dewasa
(puber) sebelum mereka menikah. Jadi
menurut pemahaman masyarakat Muna, bahwa seorang Wanita tidak boleh menikah
jika belum melalui proses upacara adat Kariya (Pingitan). Prosesnya yaitu para
Wanita akan dikurung dalam suatu ruangan selama beberapa malam melewati
tahapan-tahapannya. Setelah selesai di kariya maka nantinya ada acara malam,
dimana seluruh keluarga berkumpul mengadakan pesta untuk mempererat hubungan
kekeluargaan.
o Tradisi masyarakat
Muna yaitu Haroa
atau lebih dikenal dengan istilah baca-baca. Haroa merupakan tradisi dalam
masyaratakat Muna dan Buton. Tradisi ini dijaga secara turun-temurun
dalam setiap keluarga. Acara ini biasanya digelar oleh satu kelompok keluarga
atau rumah tangga dengan dipimpin oleh seorang modhi. Tugas seorang modhi di
sini adalah untuk memanjatkan doa yang ditandai dengan pembakaran dupa.
Dalam prosesi
acara Haroa tersedia berbagai makanan yang disajikan dalam nampan. Nampan ini
biasanya ditutupi dengan tudung saji yang dilapisi kain tertentu. Pada saat
acara akan dimulai semua anggota keluarga yang hadir termasuk modhi membentuk
posisi melingkari nampan berisi makanan tersebut.
Masyarakat menganggap Haroa
memiliki makna khusus untuk menghimpun kebersamaan dan mengenang para leluhur
yang telah meninggal dunia. Kehangatan keluarga tampak dalam acara ini, tak
jarang dalam acara Haroa diceritakan kembali silsilah keluarga dan berbagai
pengalaman bersama anggota keluarga yang telah tiada atau sedang merantau. Dalam masyarakat
Muna pada umumnya biasanya tradisi Haroa wajib digelar pada Awal Puasa (1
Ramadhan), Malam Qunut (15 Ramadhan), Malam Turunnya Al Qur’an (17 Ramadhan),
Malam Lailatul Qadr (27-29 ramadhan), Hari raya Idul Fitri, dan hari-hari besar
agama Islam lainnya. Biasa juga dilaksanakan ketika anak diKampua (aqiqah),
Kangkilo (sunat kampung), memasuki rumah baru, pernikahan, dan lainnya. Tradisi
Haroa dianggap masyarakat setempat sebagai salah satu wujud keimanan terhadap
Tuhan yang Maha Esa dan sebagai ungkapan rasa syukur.
o Selanjutnya
kesenian. Salah satunya adalah Tari Linda yang berasal
dari masyarakat Muna, Sulawesi Tenggara. Tari Linda berasal
dari Bahasa Muna yang berarti menari sambil
berkeliling, karena para penari yang mengenakan sayap indah akan berkeliling.
Tari Linda selalu di laksanakan dalam upacara kariya (pingitan) ,oleh
gadis-gadis remaja yang di upacarakan.
o Berikutnya system keagamaan. Seluruh
masyarakat Muna menganut suatu agama. Kami percaya dan takwa terhadap Tuhan sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing. Mayoritas masyarakat Muna beragama Islam dan untuk agama lain sangat
minoritas. Namun
masyarakat Muna tetap saling hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk
agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan
hidup. saling menghormati dan kebebasan menjalankan ibadat sesuai dengan agama
dan kepercayaannya. Contoh penerapannya yitu pada saat orang yang beragama islam merayakan
hari raya idul fitri, orang yang beragama selain islam menghargainya dengan
cara tidak mengganggu aktifitas pada saat hari raya. Begitupun sebaliknya jika
orang yang beragama kristen merayakan hari raya natal. Pada saat bulan
Ramadhan, jika sudah selesai waktu berbuka puasa dan akan memasuki waktu shalat
Taraweh maka masyarakat berbondong-bondong datang ke Masjid. Kami ramai-ramai
ke masjid berjalan kaki untuk mempererat tali silaturahim.
o Yang
terakhir yaitu dari system bahasanya. bahasa Muna sebagai alat komunikasi
utama dalam kehidupan sehari-hari,upacara-upacara adat dan kesenian. Bahasa Muna adalah
salah satu bahasa
daerah yang mempunyai penutur yang sangat besar. Bahasa Muna tetap
digunakan oleh orang-oarang Muna sebagai pengantar dalam
pengembangan kebudayaan. Jadi ini juga merupakan ciri keindonesiaan dimana
Negara Indonesia memiliki Bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia, begitu pula
dengan Masyarakat Muna yang memiliki Bahasa daerah Muna.
Komentar
Posting Komentar